Senin, 28 Juni 2010

7 Wasiat W.R. SOEPRATMAN



WR Soepratman adalah seorang tokoh pemersatu Indonesia,
lahir pada hari Senin Wage , 9 Maret 1903. Salah satu karya perjuangannya yaitu lagu Indonesia Raya. Lagu Indonesia Raya dikumandangkan pertama kali saat terjadinya sebuah konggres besar pemuda se-Indonesia di Jakarta tanggal 28 Oktober 1928.

Beliau wafat pada hari Rabu Wage, 17 Agustus 1938 jam 12 malam di Jl Mangga no 21 Surabaya, di rumah kakaknya yang tertua di Jalan Mangga no 21 Kenjeran Surabaya. Beliau wafat dalam keadaan masih perjaka. Di hari-hari menjelang wafatnya beliau berkata, “Saya yakin Indonesia pasti merdeka”. Tepat 7 tahun setelah beliau wafat, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.

Ketika naza’ tidak ada seorang pun di sisi beliau. Keluarganya baru mengetahui WR Soepratman berpulang setelah beberapa saat kemudian. Secarik kertas bertuliskan syair lagu Selamat Tinggal ditemukan disisi kanan jenazah WR Soepratman. Berikut adalah syairnya:

1.Selamat tinggal tanah airku
Tanah tumpah darahku

2.Indonesia tanah berseri
Tanah yang aku sayangi

3.Selamat tinggal bangsaku
Marilah kita berseru

4.Indonesia bersatu
Bangsa dan tanah airku

5.Marilah kita berdoa
Indonesia bahagia

6.Marilah kita berjanji
Indonesia abadi

7.Hiduplah Indonesia Raya
Selamat tinggal untuk selama-lamanya

Tujuh bait itu dikutib dari buku yang berjudul: ”Lagu Kebangsaan Indonesia” halaman 81 oleh Oerip Kasan Sengari dicetak oleh P.D. Percetakan Graha Karya Jalan Tunjungan 19 – 21 Surabaya.
Oleh Kyai M. Muchtar Mu’thi, seorang ulama Indonesia yang namanya masuk dalam "Incyklopedia Islam" terbitan PT Ikhtiar Van Hoven Jakarta 1994 Jilid V bab Thoriqoh Huruf T, isi syair tersebut disimpulkan sebagai wasiat terakhir WR Soepratman:

Selamat tinggal yang beliau tujukan kepada tanah airnya, tanah tumpah darahnya.

Selamat tinggal yang beliau tujukan kepada tanah airnya yang berseri, yang ia sayangi.

Selamat tinggal yang beliau tujukan kepada bangsanya.

Beliau pesan kepada bangsanya setelah beliau meninggal supaya tetap bersatu. Jangan sampai pecah belah.

Supaya tetap berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa agar Indonesia bahagia.

Supaya berjanji bersumpah untuk melestarikan Indonesia.

Indonesia Raya tetap hidup, jangan sampai mati.
Beliau pulang untuk selama-lamanya ke pangkuan Rohmatalloh.


Barang siapa mencintai tanah airnya, hakikatnya ia mencintai dirinya sendiri. Barang siapa mencintai dirinya sendiri, ia mencintai Tuhannya.
Barang siapa mencintai Tuhannya, Tuhan akan mencintainya
Barang siapa dicintai Tuhannya ia akan mendapatkan kebahagiaan melebihi kebahagiaan di 8 tingkatan surga



Tidak ada komentar:

Posting Komentar